Langsung ke konten utama

Perspektif Komunikasi - Perspektif Psikologis

Perspektif Psikologis memfokuskan kepada si manusia atau pelaku komunikasi. Lebih tepatnya pada bagaimana mekanisme / cara kerja di dalam (internal) diri individu terkait penerimaan dan pengolahan informasi yang diterimanya. Kajian utamanya adalah pengaruh internal dalam proses pengolahan stimuli (decoding) atau proses komunikasi intrapersonal yang ada dalam diri penerima.



Perspektif psikologis menganggap manusia yang berada pada medan stimulus yang kapan saja dapat menerima stimuli-stimuli yang datang akan memprosesnya menggunakan organ-organ atau alat-alat indra di dalam dirinya. Manusia dinilai memiliki fungsi ganda, yaitu dapat menerima dan memberikan stimuli itu sendiri.

Jika kita mempelajari apa itu komunikasi sendiri, komunikasi terjadi ketika komunikator menyampaikan pesan kepada penerima pesan / Komunikan entah itu dengan atau tanpa media. Pada saat komunikator menyampaikan isi pesan atau lambang, di situ terjadi proses komunikasi. Pertama, komunikator melakukan encoding atau proses menerjemahkan kode, makna, atau lambang-lambang apa yang ada di dalam pikirannya ke dalam pesan/bahasa yang dapat dimengerti si penerima pesan. Di dalam proses ini, komunikan mulai menerima pesan/lambang tersebut. Proses penerimaan pesan yang ada di dalam diri si komunikan disebut dengan decoding. Akibatnya terjadi pula bentuk komunikasi yang lain yaitu komunikasi intrapersonal atau komunikasi di dalam pikiran komunikan itu sendiri. Apabila komunikan mengerti atau peka terhadap pesan yang disampaikan komunikator maka terjadilah komunikasi. Sebaliknya, jika komunikan tidak mengerti maka tidak akan terjadi komunikasi.

Komponen-komponen khas yang terdapat dalam proses komunikasi itu sendiri, antara lain:

  1. Stimuli. Medan stimuli memungkinkan manusia selalu siap menghadapi stimuli-stimuli yang datang dari komunikator yang memberikan kumpulan stimulus informatif. 
  2. Respon. Hal selanjutnya yang dilakukan organisme/individu setelah menerima dan mengolah stimuli (pesan/informasi) yang menyerang adalah memberikan respon yang berubah menjadi kumpulan stimuli untuk individu yang ada pada medan yang sama. 
  3. Lokus - filter konseptual. Perspektif psikologis memandang proses internal yang ada dalam pelaku komunikasi sehingga fungsi serta saluran tidak terlalu penting. Perspektif ini membedakan data dengan informasi. Data hanya merupakan stimuli sedangkan informasi adalah stimuli yang telah diproses secara internal atau dalam pikiran dan tubuhnya. Filter konseptual merubah data yang diterima menjadi informasi bagi dirinya sendiri atau pun orang lain.

Proses komunikasi yang dilihat dari sudut pandang/perspektif berupa : 
  1. Penerimaan stimuli oleh alat-alat indera. Stimuli atau ransangan yang datang membuat alat-alat indera merespon dalam bentuk sikap maupun perilaku individu. Stimulus tersebut dapat berupa seseorang, pesan, gangguan, warna, verbal maupun non verbal. Ransangan yang berupa objek lingkungan juga dapat memengaruhi bagaimana cara menerima dan menyampaikan pesan serta perilaku individu atau sekelompok orang yang tinggal di dalamnya. 
  2. Mediasi internal stimuli. Setelah ransangan atau stimuli-stimuli datang dan diterima, maka di dalam tubuh dan pikiran individu akan terjadi proses pengolahan oleh alat indera. Di sini, struktur serta fungsi proses komunikasi yang terjadi tidak begitu penting. Proses pengubahan input (penerimaan informasi atau decoding) menjadi output (reaksi/respon penerima pesan) merupakan hal terpenting dalam hal ini.
  3. Peramalan respon. Setelah individu / organisme (O) menerima stimuli-stimuli dan memproses di dalam dirinya maka organisme tersebut akan meramalkan respon apa yang akan terjadi setelahnya (baik itu akan dilakukan ataupun tidak dilakukan).
  4. Peneguhan (reinforcement) respon. Di sini dijelaskan bahwa organisme tidak hanya dapat dipengaruhi oleh lingkungan tetapi juga dapat mengendalikan atau mempengaruhi lingkungan atau organisme yang lain. Lewat peneguhan dalam bentuk respon, individu memberikan apa yang komunikator ingin dapatkan sehingga ia nantinya yang mengendalikan atau mengarahkan pembicaraan.






Sumber
Prezi. com (Dinar Safa, 2014)
Blogspot (Indiwan Seto, 2010)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Perspektif Komunikasi - Perspektif Mekanistik

Perspektif Mekanistik adalah sudut pandang dalam bidang kajian komunikasi yang melihat proses atau cara komunikasi itu terjadi. Seperti yang kita tahu, komunikasi tidak berlangsung dengan sendirinya. Terdapat proses di dalamnya sehingga dapat memunculkan suatu keefektifan komunikasi maupun terciptanya kesamaan pemahaman atau pengertian (mutual understanding). Perspektif mekanistis komunikasi manusia menekankan pada unsur fisik komunikasi, penyampaian dan penerimaan arus pesan oleh komunikan. Semua fungsi penting komunikasi terjadi pada saluran, lokus, perspektif mekanistis. (Diah F.K.S., 2009) Terdapat beberapa model komunikasi dalam perspektif mekanistik ini, antara lain: 1. Proses komunikasi secara primer Proses komunikasi ini merupakan komunikasi yang menggunakan satu lambang (simbol) sebagai media/saluran dalam penyampaian pesan dari komunikator terhadap komunikan. Saluran atau media di sini bisa saja lewat gesture , simbol, warna, dan lain-lain. Lambang di sin

Definisi Slogan

SLOGAN 1. Pengertian Perkataan atau kalimat yang menarik atau mencolok dan mudah diingat untuk menjelaskan tujuan suatu ideologi, golongan, organisasi, partai politik, dsb. Bersifat untuk membangkitkan semangat Dapat menjadi suatu prinsip hidup. 2. Tujuan      Menyampaikan informasi dan mempengaruhi pandangan/pendapat orang terhadap informasi. 3. Ciri-ciri Kata-katanya singkat, manarik, dan mudah diingat Disajikan dalam bentuk frasa, klausa, atau kalimat Merupakan semboyan organisasi/masyarakat Terdapat kata-kata ajakan yang tersirat 4. Kalimat Slogan Singkat Penuh makna Menarik 5. Contoh Pemuda sehat, negara kuat Sekali merdeka, tetap merdeka Jagalah sehatmu, sebelum sakitmu Bersatu kita teguh, bercerai kita runtuh Kelas bersih, hati jernih Hutan dibakar, banjir melanda Berani katakan tidak untuk narkoba TVE santun dan mencerdaskan TVRI menjalin persatuan dan kesatuan RCTI oke, kebanggaan kita semua Tetap bersemangat, jaya